Profil Desa Dawuhan Kulon
Ketahui informasi secara rinci Desa Dawuhan Kulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Dawuhan Kulon, Kedungbanteng, Banyumas, desa agraris yang dikenal sebagai sentra penghasil kapulaga dan industri rumahan keripik singkong. Jelajahi potensi ekonomi, sejarah, dan kehidupan komunal yang erat di "saudara kembar" Dawuhan Wetan.
-
Sentra Industri Keripik
Desa Dawuhan Kulon menjadi pusat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang produktif, khususnya dalam pengolahan hasil bumi menjadi keripik singkong dan keripik pisang yang dipasarkan secara luas.
-
Penghasil Komoditas Pertanian Unggulan
Selain tanaman pangan, desa ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kapulaga (cardamom) di Kecamatan Kedungbanteng, sebuah komoditas bernilai ekonomi tinggi.
-
Identitas Sejarah Bersama
Memiliki akar sejarah yang sama dengan Desa Dawuhan Wetan, desa ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Dawuhan yang legendaris, memberikan identitas yang unik sebagai "saudara kembar".

Berdampingan dengan "saudara kembarnya", Desa Dawuhan Kulon berdiri sebagai bukti nyata dari etos kerja dan produktivitas masyarakat agraris di Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Jika Dawuhan Wetan mulai bersolek dengan pesona wisata, maka Dawuhan Kulon menunjukkan kekuatannya melalui geliat industri rumahan yang tak pernah berhenti. Dari desa ini, aroma gurih keripik singkong dan wangi khas kapulaga menyebar, menandakan sebuah komunitas yang mahir mengolah anugerah alam menjadi sumber kesejahteraan yang berkelanjutan.
Geografi dan Demografi
Desa Dawuhan Kulon terletak di bagian utara Kecamatan Kedungbanteng, sebuah kawasan perbukitan yang subur dan berhawa sejuk. Lokasinya berada persis di sebelah barat Desa Dawuhan Wetan, berbagi karakteristik topografi yang serupa. Kode pos untuk wilayah desa ini ialah 53152, dengan Kode Wilayah Administrasi Kemendagri 33.02.23.2007.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2018, Desa Dawuhan Kulon memiliki luas wilayah 3,88 km². Dengan populasi yang tercatat pada tahun sebelumnya sebanyak 5.110 jiwa, desa ini mempunyai tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.317 jiwa/km². Angka ini menunjukkan sebuah komunitas yang hidup dan padat, di mana lahan dimanfaatkan secara optimal untuk pemukiman dan, yang terpenting, untuk kegiatan pertanian yang menjadi penopang utama kehidupan warga. Lanskap desa didominasi oleh kebun-kebun produktif dan ladang yang ditanami berbagai komoditas unggulan.
Sejarah: Saudara Kembar Dawuhan Wetan
Kisah Desa Dawuhan Kulon tidak dapat diceritakan tanpa menyertakan Desa Dawuhan Wetan. Keduanya berasal dari satu rahim yang sama: Desa Dawuhan. Nama "Dawuhan", yang berarti "perintah" atau "titah", merupakan warisan sejarah yang menandakan bahwa wilayah ini dulunya merupakan pusat kepemimpinan atau daerah yang dibentuk atas perintah seorang tokoh berwibawa.
Seiring pertumbuhan populasi dan meluasnya wilayah garapan, satu pemerintahan desa dianggap tidak lagi memadai untuk melayani seluruh warga Desa Dawuhan. Maka, untuk mendekatkan pelayanan dan mengoptimalkan program pembangunan, desa induk tersebut dimekarkan menjadi dua. Pembagian dilakukan berdasarkan batas geografis yang jelas. Wilayah di bagian barat menjadi Desa Dawuhan Kulon (Kulon adalah bahasa Jawa untuk barat), sementara bagian timur menjadi Desa Dawuhan Wetan.
Meskipun kini menjadi dua desa yang otonom dengan pemerintahannya masing-masing, ikatan sejarah, budaya dan kekerabatan antara warga kedua desa tetap terjalin dengan sangat erat hingga hari ini.
Denyut Nadi Ekonomi dari Sektor Agraris dan UMKM
Perekonomian Desa Dawuhan Kulon berakar kuat pada tanah. Sektor pertanian menjadi fondasi utama yang menghidupi sebagian besar warganya. Komoditas utama yang dibudidayakan adalah tanaman pangan seperti singkong (ubi kayu) dan pisang. Hasil panen yang melimpah dari kedua komoditas ini tidak hanya dijual mentah, tetapi juga menjadi bahan baku utama bagi geliat industri rumahan yang menjadi ciri khas desa ini.
Dawuhan Kulon dikenal luas sebagai salah satu sentra produksi keripik singkong dan keripik pisang di Banyumas. Puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dikelola keluarga tersebar di seluruh desa. Setiap hari, para perajin mengolah singkong dan pisang segar menjadi keripik renyah dengan berbagai varian rasa. Salah satu jenama lokal yang cukup dikenal adalah keripik "Pusaka". Industri ini menciptakan siklus ekonomi yang berputar di dalam desa, mulai dari petani, pemasok, tenaga pengolah, hingga pemasar.
Selain itu, desa ini juga memiliki komoditas perkebunan bernilai tinggi, yaitu kapulaga (cardamom). Aroma khas dari rempah ini sering tercium di antara kebun-kebun warga. Budidaya kapulaga memberikan sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi para petani di Dawuhan Kulon.
Potensi Tersembunyi dalam Agrowisata
Berbeda dari tetangganya yang memiliki Bukit Cendana, Desa Dawuhan Kulon tidak memiliki satu objek wisata alam yang secara khusus dikembangkan dan dipromosikan. Namun bukan berarti desa ini nihil potensi. Kekuatan Dawuhan Kulon justru terletak pada keaslian dan suasana pedesaan produktif yang ditawarkannya.
Potensi wisata desa ini lebih mengarah pada konsep agrowisata atau wisata pengalaman (experiential tourism). Wisatawan dapat diajak untuk:
- Mengunjungi Kebun KapulagaMelihat langsung tanaman kapulaga, belajar proses tanam hingga panen, dan memahami manfaat dari salah satu rempah termahal di dunia.
- Menyaksikan Proses Produksi KeripikMengunjungi salah satu rumah produksi UMKM untuk melihat bagaimana singkong atau pisang diolah menjadi keripik yang gurih, mulai dari pengupasan, pemotongan, penggorengan, hingga pengemasan.
- Menikmati Suasana PedesaanBerjalan santai atau bersepeda menyusuri jalan-jalan desa, menikmati udara sejuk, pemandangan perbukitan hijau, dan berinteraksi langsung dengan keramahan warga setempat.
Dengan pengemasan yang baik, pengalaman otentik ini dapat menjadi daya tarik unik yang melengkapi destinasi wisata alam di sekitarnya.
Pemerintahan dan Kehidupan Komunitas
Pemerintahan Desa Dawuhan Kulon, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Hanif Abdillah, aktif mendukung potensi lokal yang ada. Melalui situs resmi desa, pemerintah desa berupaya menyebarkan informasi dan program kerja kepada masyarakat. Fokus utama pemerintah adalah menjaga stabilitas sektor pertanian dan mendorong pertumbuhan UMKM agar semakin berdaya saing.
Kehidupan sosial masyarakatnya sangat kental dengan semangat kebersamaan dan gotong royong (guyub). Tradisi ini tercermin tidak hanya dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti atau hajatan, tetapi juga dalam aktivitas ekonomi. Proses produksi keripik, misalnya, seringkali melibatkan beberapa anggota keluarga dan bahkan tetangga, memperkuat ikatan sosial di antara mereka. Kehidupan yang tenang, damai, dan produktif menjadi ciri khas utama dari komunitas Desa Dawuhan Kulon.